MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menanggapi mahalnya biaya kuliah pada perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di seluruh negeri berdasarkan survey yang dilakukan oleh Kompas, Mukhtaruddin Muchsiri, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Palembang menyampaikan memang dalam meningkatkan atau menambahkan jumlah biaya perkuliahan sudah dipertimbangkan apakah akan terbeli oleh konsumen pendidikan.
“Dalam menentukan DPP atau uang kuliah itu salah satunya adalah kemampuan daya beli masyarakat di sekitar kita,” kata Muchsiri, pada acara Dialektika TvMU yang membincangkan tentang persoalan Mahalnya Biaya Kuliah, Sabtu (6/8)
Wakil Rektor ini membenarkan dan menyetujui tentang mahalnya biaya kuliah yang harus dibayarkan oleh mahasiswa saat ini, namun demikian kenaikan biaya tersebut dengan berbagai pertimbangan dan kebijaksanaan pimpinan daerah yang sangat berhati-hati dalam menentukan keputusan. Termasuk dalam peningkatan mutu dan kebutuhan pendidikan itu sendiri.
Menurut Muchsiri, terdapat sebuah tren baru di Sumatera Selatan bahwa sumber pendapatan perkapita saat ini berbasis kebun sawit. Dalam perkembangannya dengan adanya komposisi inti dan plasma dapat menambah income yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya di daerah perkebunan sawit. Adapun kenaikan biaya kuliah yang ada sudah berdasarkan survey terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang yang segmentasi terbesarnya adalah keluarga petani sawit.
“Terlepas dari naik dan turunnya harga kelapa sawit, tetapi secara umum mereka masih bisa bertahan karena mereka bekerja di dua sisi. Di sisi lain bekerja dan di sisi lain memiliki plasma,” tuturnya.
Kendati demikian, dirinya menyampaikan bahwa Universitas Muhammadiyah Palembang tetap mendorong para generasi muda dengan membuka peluang yang cukup besar dengan terus memberikan beasiswa dan tetap menghadirkan kualitas yang baik dari segi pendidikan namun terjangkau dari segi biaya.
“Muhammadiyah dalam naungan Persyarikatan Muhammadiyah juga memiliki isu dan program tersendiri yaitu bahwa biaya kuliah tidak mahal,” tegasnya.
Hal itu, disebutnya, menjadi jalan perjuangan bagi Persyarikatan sejak awal pergerakannya. Seperti yang kita tahu bahwa pendidikan Muhammadiyah hadir dalam rangka mencerdaskan bangsa Indonesia. (Dita/Syifa)
The post Alasan Dibalik Naiknya Biaya Pendidikan appeared first on Muhammadiyah.