MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Songsong dan semarak muktamar Muhammadiyah & ‘Aisyiyah ke 48, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul menyelenggarakan serangkaian kegiatan semarak muktamar. Salah satu kegiatannya adalah Gelar Seni & Budaya, tanggal 7 – 9 Agustus 2022 di Gedung Dakwah PDM Bantul. Ragam dan jenis seni serta budaya yang diselenggarakan adalah Pameran Lukisan anak, Panggung Puisi & Sastra, Launching Antologi puisi dan dialog seni dan budaya.
Pembukaan Gelar Seni Budaya & Pameran yang diikuti oleh 150 peserta dari PAUD & TK Se Bantul dan dibuka oleh Ketua PDM Bantul Sahari. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan seni angklung dari TK ABA Mardi Putra Bantul. Selang 6 jam berikutnya diikuti dengan penampilan Tim Keroncong LSBO PDM Bantul, Pembacaan Puisi oleh budayawan dan seniman muhammadiyah serta dilanjutkan dengan launching buku mentari Mencerahkan semesta karya Sahari, Agus Amarulloh, Eni dan Dedi Wijayanti.
Menurut Sahari, seni dan budaya merupakan salah satu pilihan jalan dakwah muhammadiyah di tengah masyarakat yang majemuk. Melalui Seni dan Budaya maka masyarakat diharapkan mudah memahami nilai nilai agama dan kemanusiaan. PDM Bantul berkomitmen melalui LSBO PDM Bantul akan terus menggiatkan syiar dakwah agama melalui jalur seni dan budaya.
Sebagai pamungkas kegiatan seni dan budaya maka pada hari senin 8 agustus 2022 akan diselenggarakan Dialog Seni & Budaya dengan mengundang Ketua Majlis Tarjih & Tajdid PP Muh Prof. Dr. Syamsul Anwar sebagai narasumber dan akan dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul beserta majelis , lembaga , ortom, AUM, PCM dan lembaga lembaga kebudayaan.
Dalam kesempatan tersebut Akhir Lusono, Ketua LSBO PWM DIY berkenan meluncurkan puisi dengan membacakan salah satu puisi dalam buku tersebut. Acara dihadiri oleh Muh. Daim Raharjo (Pengurus Cabang NU Bantul tahun 1970 – 1980) , Prof. Dr. Totok EKo Suharto (Ilmuwan Kimia), Suprihatin Guru SMP juara penulisan novel Nasional.
The post Songsong Muktamar-48, Muhammadiyah Bantul Gelar Kegiatan Seni dan Budaya appeared first on Muhammadiyah.