Menggugat Negara Paling Islami di Dunia
Oleh: Dr. Salman Nasution, SE.I.,MA
Terkejut dalam penyebutan negara paling Islami di dunia oleh lembaga-lembaga survei yang menyebutkan negara-negara non-Islam adalah negara paling Islami. Dalam survei tersebut didasarkan pada indikator-indikator ajaran Islam atau empat hal pokok yang menjadi parameternya, diantaranya Penerapan nilai-nilai ekonomi dalam Islam (Economic Islamicity), Praktek Hukum dan tata kelola pemerintahan (Legal and Governance), Nilai-nilai
Kemanusiaan dan hak-hak politik (Human dan Political Rights), serta Indeks keberislaman dalam hubungan internasional (International Relations Islamicity Index).
Survei atau penelitian tersebut dilakukan dengan rujukan catatan Muhammad Abduh, yang mengatakan “I went to the West and saw Islam, but no Muslim; I got back to the East and saw Muslims, but no Islam”. Kekaguman Muhammad Abduh disaat beliau datang ke negara-negara Eropa sekitar seratus tahun yang lalu. Jika Abduh tidak menyatakan kalimat tersebut, mungkin survei atau penelitian terkait dengan negara paling Islami tidak mendasar, bahkan dianggap mengada-ngada. Padahal kita telusuri dari berbagai media searching atau naskah
tertulis tidak ada bukti konkret mengenai waktu atau konteks spesifik pada pernyataan tersebut diucapkan olehnya, bahkan beberapa sumber meragukan keaslian atribusi tersebut.
Penelitian yang dilakukan dari sekelompok peneliti seperti dari Program Religious Studies, Victoria University of Wellington ditahun 2018 dengan hasil bahwa New Zealand merupakan negara yang paling islami di antara negara-negara lainnya. Hal ini didasari pada objek dan metode penelitiannya mengenai sikap-sikap masyarakat New Zealand terhadap masyarakat yang beridentitas agama, diantaranya orang yang paling ramah, paling welcome, paling bersahabat terhadap para pendatang muslim.
Tidak henti, pada penelitian lanjutan yang dilakukan (sebelumya pada tahun 2014) oleh Askari dan Scheherazade S. Rehman, yang menggunakan Economic Islamicity Index sebagai indikator keislaman suatu negara, dan pada tahun 2022 menghasilkan 10 peringkat pertama negara dengan indeks keberislaman tertinggi ditempati secara berurutan yaitu Denmark, Irlandia, Belanda, Swedia, Islandia, Swiss, Norwegia, Finlandia, Selandia Baru, dan Jerman.
Tidak ada negara dengan mayoritas Islam seperti Indonesia dengan populasi penganut agama Islam di dunia dan juga Arab Saudi dimana banyak sejarah kelahiran para nabi dan melakukan risalah tauhid disana. Dalam beberapa jumpa pers, mereka berani untuk beradu argumen dengan dukungan metodologi yang mendukung pernyataan mereka. Penulis tidak habis pikir, seandainya lembaga penelitian atau survei ada disaat hidup dan perjalanan para nabi dan rasul, kita misalkan nabi Muhammad Saw. mungkin mereka tidak menyatakan wilayah jazirah Arab tidak sangat Islami karena selalu perang, bahkan dalam sejarah nabi Muhammad masih hidup, ada 27 perang yang dipimpin langsung oleh Rasulullah Saw., belum lagi perang- perang dimasa sahabatnya sebagai panglima perang. Bahwa wilayah Jazirah Arab tidak sangat islami karena selalu perang dan menumpahkan darah.
Dimana para negara Islami yang disebutkan oleh survei atau penelitian disaat banyak umat sedang dalam penderitaan, bagaimana dan berapa sumbangsih mereka terhadap kemiskinan di wilayah Afrika, kepedulian terhadap masyarakat korban peperangan (pengungsian).
Penulis berbangga hati disaat peperangan Palestina dengan zionis Israel, Indonesia berada di garda terdepan membantu perjuangan para jihad Palestina. Bukan negara kaya, bukan negara maju, namun ajaran Islam menghantarkan negara ini untuk membantu perjuangan. Berbangga ditambah, atas dasar World Giving Index (WGI) 2024, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia, bahwa index secara berturut-turut menobatkan Indonesia adalah negara paling filantropi di dunia.
Jika merujuk pada Al Quran dan As Sunnah, banyak sekali ajaran-ajaran Islam yang harus dilakukan, bahkan semakin banyaknya, penulis simpulkan dalam satu kalimat dalam potongan ayat, yaitu berfastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Banyak kebaikan-kebaikan yang harus dilakukan diantaranya menghormati orang tua, menjaga orang tua yang renta, menolong orang tua, hormat kepada sahabat orang tua, bahkan sampai pada ebaikan disaat wafatnya orang tua, diantaranya memandikan orang tua, mensholatkan orang
tua, menguburkan orang tua. Tema orang tua adalah ajaran kebaikan, dan ini masih kasusnya orang tua, belum lagi tema-tema kebaikan yang lainnya.
Bagi penulis, perlu dihormati hasil penelitian yang dilakukan oleh teman-teman peneliti atau lembaga survei, namun jika penelitian ini dilakukan oleh peneliti muslim, maka ini adalah bentuk pemberontakan atau kekecewaan terhadap umat Islam saat ini. Dan ini juga pernah terjadi pada agama lainnya, yang kritik dan autokritik terhadap keberadaan atau eksistensi Tuhan (tauhid), parahnya mereka menjadi korban penyiksaan karena dianggap mengganggu oleh para tokoh agamawan.
Hal ini juga dipahami oleh peneliti yang mengakui akan adanya kritik terhadap hasil penelitian mereka, karena ini dianggap out of the box atau di luar nalar umat Islam pada umumnya. Albert Einstein juga pernah berkata, “Kita tidak dapat memecahkan masalah dengan menggunakan jenis pemikiran yang sama seperti yang kita gunakan saat kita menciptakannya”. Artinya, dalam konteks akademik dan intelektual, bagi penulis ini adalah hal yang biasa untuk mendapatkan predikat ilmuan karena kemampuan meneliti dan menganalisis data yang ada, apalagi dengan metode penelitian dengan rujukan berbagai sumber.
Umat Islam dibujuk untuk memahami objek dengan berbagai teks dan konteks, tentu rujukannya sangat jelas dari apa yang diajarkan Allah Swt dan rasulnya yang pertama ayat diturunkan yang termaktub pada Al Quran surah Al ‘Alaq ayat pertama yaitu iqra. Bahkan semakin pentingnya bentuk pemahaman, harus diulang-ulang terhadap apa yang diperhatikan atau dipelajari dengan iqra, iqra, iqra. Ilmu di atas iman, walaupun ilmu tinggi tapi tidak disertai dengan beriman kepada Allah juga percuma. Namun kembali pada ayat atau bab 1, baca atau bahasa sederhananya ilmui, pahami, observasi, telaah, check and re-check.
Kembali penulis ingatkan bahwa dizaman modern ini, perang militer bukan lagi pertarungan yang seksi, namun Ghazw Al-Fikri atau perang pemikiran. Bagaimana dunia menghadapi kebijakan Trump sebagai presiden Amerika Serikat yang terpilih, jangankan China yang dianggap musuh ekonomi dan ideologinya, negara yang dianggap sekutupun seperti negara Eropa sangat khawatir terhadap kebijakan Amerika Serikat. Sangat penulis apresiasi terhadap lobi Trump terhadap kedua pemimpin negara Rusia dan Ukraina yang hampir menyepakati perdamaian, begitu juga Hamas dan zionis Israel. Tapi jangan ditanya dengan perang dagang yang diawali oleh Trump, membuat hampir semua negara membalas ancamanya. Tidak sedikit usaha warga Amerika Serikat kembali berjaya karena tingginya para impor, sehingga menyehatkan kembali usaha dalam negeri Amerika Serikat. Trump bagi penulis disebut sebagai kemampuan dalam ber-Ghazw Al-Fikri, yaitu pemikiran yang kuat mampu mengalahkan militer yang kuat.
Ada hal lainnya terkait dengan Ghazw Al-Fikri dalam konteks keimanan, yaitu memasukan nilai keselamatan dunia atau Hubbud dunya, yang mengakibatkan banyak orang beragama menjadi pengkhianat bagi raja dan rakyatnya, sehingga penikmat wilayah atau negaranya adalah orang-orang serakah atau penjajah. Dari pada perang melawan penjajah, lebih baik menjadi bagian penjajah yang memberikan keselamatan diri dan keluarganya.
Namun juga, penulis tidak menafikan akan adanya perang militer yang maha dahyat yang banyak dipercayai akan terjadinya perang dunia. Penulis tetap terus mengajak umat beragama (beriman) untuk terus belajar dan belajar untuk dapat memberikan kebaikan dirinya, keluarganya, dan orang lain termasuk negara. Karena penelitian atau survei berawal dari belajar yang serius, sehingga umat tidak selalu terkecoh dengan berbagai hasil-hasil penelitian. Semoga tulisan ini bermanfaat. (***)
*** Penulis, Dr. Salman Nasution, Dosen UMSU
The post Menggugat Negara Paling Islami di Dunia appeared first on Infomu.