Masayoshi Son, CEO SoftBank. Foto: Sam Yeh/AFP
Vision Fund, perusahaan raksasa modal ventura yang merupakan unit bisnis dari SoftBank, mencatatkan kerugian besar untuk kuartal II 2022. Gara-gara itu, perusahaan milik miliarder Masayoshi Son tersebut merencanakan melakukan PHK pekerja.
“Rencana PHK pekerja diungkapkan CEO SoftBank, Masayoshi Son, setelah nilai portofolio bisnisnya jatuh dan menyebabkan konglomerasi itu mencatat rugi bersih kuartalan,” tulis Reuters, Senin (8/8).
Mengutip laporan keuangan, Reuters menyebut Vision Fund merugi USD 23,1 miliar pada periode April-Juni 2022. Angka itu setara Rp 342,5 triliun. Vision Fund merupakan unit bisnis di bawah SoftBank yang dikenal sebagai raja startup teknologi.
Predikat itu layak disematkan, setelah Vision Fund menggelontorkan pendanaan besar-besaran ke hampir sebagian besar startup terkemuka dunia. Di Indonesia misalnya, SoftBank melalui Vision Fund pernah memberikan pembiayaan ke Tokopedia dan Gojek.
SoftBank Foto: REUTERS/Toru Hanai/
Perusahaan itu juga agresif menyalurkan pembiayaan startup teknologi transportasi online lainnya seperti Grab, Uber, dan Didi. “Agresivitas dan langkah jor-joran Vision Fund menyalurkan pembiayaan, menjungkirbalikkan model bisnis modal ventura dengan pertaruhan yang berani,” tulis Reuters lagi.
“Dunia dalam kebingungan besar,” kata Masayoshi Son pada konferensi pers paparan kinerja keuangan perusahaannya.
Apalagi kerugian kuartal II 2022 ini menggenapkan catatan buruk keuangan di sepanjang dua kuartal pertama tahun ini. Padahal sejak situasi startup memburuk, Vision Fund sudah memangkas drastis penyaluran pembiayaan.
Pada kuartal I 2022 misalnya, cuma menyalurkan USD 600 juta. Anjlok dibandingkan periode sama di 2021 yang sebesar USD 20,6 miliar. Alhasil, Masayoshi Son pun mulai mempertimbangkan PHK dan tak lagi melihat hal itu sebagai langkah tabu.
“Kita perlu memotong biaya, tanpa takut itu merupakan hal tabu,” ujar Bos SoftBank itu.